"Kalau nonton disitu boleh minta selembar ga dari penarinya?"
Begitulah serunya pertanyaan kocak dari beberapa teman admin yang notabenenya berasal dari luar suku Toraja
Foto:para ma'toding |
Ma'toding atau Shaweran adalah penghargaan berbentuk uang kepada penari dengan cara disisipkan di kepala para penari. Budaya ini sudah ada sejak masyarakt Toraja mengenal mata uang oleh dari para zendeling Belanda. Tapi uniknya lagi di beberapa kampung Sa'dan yang berlokasi di bagian utara Kab. Toraja Utara ini mempunyai budaya saweran penari yang berbeda dimana budaya ma'toding atau sawerannya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta loh. Mau lihat aksi sawer tradisional yang katanya termahal didunia ini.
Miracle Toraja, pertanyaannya bagus serta memancing wawasan baru seputar budaya Toraja. Jadi Tarian Bone Balla' ini hanya diadakan di beberapa kampung bagian utara Toraja saja dan penarinya ditoding dari berbagai kalangan. Biasanya uang toding bejumlah banyak hingga diikatkan ditangkai kayu itu datangnya dari keluarga sendiri. Uang tersebut lalu menjadi milik sepenuhnya kepada penari tetapi selalunya para penari memakainya kembali untuk biaya bersama didalam kebutuhan keluarga.
Penari Bone Balla' sangat jarang yang menikmati uang todingnya secara idividu karena disini mereka paham jika toding ini mengungkapkan saling berbagi dalam keluarga. Sedangkan uang toding perlembar yang diberikan oleh tamu kepada penari Bone Balla' dalam acara ritual Mangrara Banua ini sepenuhnya tidak akan dikembalikan ke tamu lagi karena jika dikembalikan maka hal itu sama saja tidak menghargai pemberian dari tamu.
Begitulah arti dari tarian Bone Balla', bukan pamer atau settingan seperti ucapan beberapa komentator diatas yang (maklum) mulutnya kurang disetting serta tak memahami budaya budaya tertentu dengan baik. Tarian Bone Balla' bermakna sebagai saling berbagi dan saling siangkaran (membantu) didalam keluarga.(Miracle Toraja)(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar