Potret Kemiskinan di Samarinda, 3 Warga Terlantar Hingga Meninggal Dunia

Reporter:Saud Rosadi

SAMARINDA,Merdeka.com -Tiga orang miskin dan terlantar di Samarinda, Kalimantan Timur, meninggal di hari yang sama, Jumat (18/1) kemarin. Ketiga jenazahnya, dimakamkan bersamaan malam harinya, oleh para relawan. Kisah ketiga warga itu cukup memprihatinkan.
foto;Reporter Saud Rosadi
Yusuf (63), pertama kali ditemukan salah seorang relawan mandiri di Samarinda, Muliadi (38). Saat itu, dia tidur menggelandang di emperan toko, pusat pertokoan Citra Niaga.
Kondisi Yusuf saat itu, sangat memprihatinkan, dan menjadi perhatian lalu lalang warga. Tubuhnya yang kurus, beralas kardus, tidur berpindah-pindah, di berbagai sudut pertokoan, di emperan toko.

"Saya bawa Pak Yusuf itu, ke rumah sakit di Samarinda tanggal 1 Januari," kata Muliadi, dalam perbincangan bersama merdeka.com, Sabtu (18/1) sore.

Selang beberapa hari, Muliadi kembali menemukan pria tua yang menggelandang di emperan toko. Sama dengan kondisi Yusuf. Pria tua berpostur kurus yang diketahui bernama Deni, dengan usia sekitar 60-an tahun itu, juga memprihatinkan.

"Kalau Pak Deni ini, saya bawa ke rumah sakit yang sama tanggal 12 Januari. Dua-duanya bisa bicara kok," ujar Muliadi.

Diagnosa medis, Yusuf diketahui menderita sakit paru, dan Deni sakit Tuberculosis. Tidak banyak yang bisa diketahui dari Yusuf, hingga dia bisa hidup terlantar, dan menggelandang di emperan toko. Yusuf seperti menutup rapat ingatannya.

"Tapi, kalau Pak Deni, dia cerita 20 tahun terpisah dengan keluarganya yang ada di Malang (Jawa Timur). Tidak banyak tahu, kenapa bisa terpisah selama itu," ungkap Muliadi.
Yang mengharukan, Deni, sempat melakukan video call dengan istri dan anaknya, di Malang.

"Jadi, sempat saya unggah informasi itu, baik Pak Yusuf dan Pak Deni, supaya keluarganya tahu. Nah, keluarga Pak Deni ada yang merespons. Akhirnya, sempat video call," sebut Muliadi.

Dua hari lalu, Muliadi kembali mendapatkan kabar, adanya bayi terlantar. Bayi itu lahir prematur, dari pasangan suami istri keluarga miskin, yang tinggal di Jalan Proklamasi. "Bersalin tidak ada biaya, jadi sang ibu melahirkan sendiri di rumah. Bayinya hidup, dan saya bawa ke rumah sakit. Tapi kondisinya terus menurun," terang Muliadi.

Namun, Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Setelah kondisi kesehatan ketiga orang terlantar itu, baik Yusuf, Deni dan bayi itu terus menurun, akhirnya ketiganya meninggal di hari yang sama, Jumat (18/1) kemarin. "Iya benar, meninggal di hari yang sama, waktunya yang beda," jelas Muliadi.

Tentu, Muliadi tidak bisa sendiri mengurus pemakamannya. Dia pun mengabarkan ke sesama rekan relawan lain di Samarinda, untuk meminta bantuan memakamkan ketiga jenazah itu. Diputuskan, ketiganya dimakamkan bersamaan di pemakaman Jalan Sentosa.

"Jadi, dimakaman Jumat (17/1) malam kemarin, bersama-sama dengan teman-teman relawan lainnya," demikian Muliadi mengakhiri perbincangan. [cob]

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Jasa Penyewaan Mobil

SERVICE KOMPUTER & LEPTOP

JUAL BELI MOBIL BEKAS

TRAVEL

Postingan Populer

Arsip Blog

Recent Posts