Syukur Nikmat Dengan Berarikah

BALIKPAPAN,KabarBpp.net-Mewujudkan kesyukuran atas kelahiran cucunya, KH Syekh Mas’ud Husan Al-Hasani mengadakan acara akikahan (tasmiah) di kediamannya pada (13/1) baru-baru ini.Acara ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kutai Timur H.Irwansyah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat umum lainnya.

Foto. Sekda Kutim H. Irwansyah (kaca mata) diacara Akikah dikediaman Guru Mas'ud

 Cucu yang lahir dari pasangan Rani dan Dion ini diberi nama Evelyn Nesya Al-Hasani, dimana kelahirannya diiringi dengan turunnya hujan yang sangat deras di kawasan Lamaru saat itu, bahkan sempat terjadi banjir di beberapa lokasi.
Menurut Guru Mas’ud akikah ini adalah sebuah ibadah, dimana setiap ibadah yang disyariatkan oleh Allah SWT, tentu memiliki manfaat dan hikmah yang besar bagi umat manusia. Bahkan, dalam penciptaan langit dan bumi, bahkan makhluk yang paling kecil pun, terdapat hikmah yang besar di dalamnya. Dan tidak ada yang sia-sia diciptakan oleh Allah. Allah juga tidak merasa malu, karena menciptakan makhluk yang kecil, kendati dalam pandangan manusia merugikan.

Allah menegaskan lanjut Guru Mas’ud bahwa dalam penciptaan langit dan bumi, sesungguhnya terdapat tanda-tanda bagi orang yang berpikir. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imrah [3]: 191).

“Pun demikian halnya dengan tujuan akikah untuk menyembelih hewan saat kelahiran anak. Sebagai bagian dari fikih ibadah, akikah mengandung banyak hikmah,” kata ulama kharismatik Kalimantan ini.
Dirinya menyampaikan bahwa menurut Syekh Abdullah Nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam, akikah memiliki beberapa hikmah. Pertama, menghidupkan sunah Rasulullah Muhammad SAW dalam meneladani Rasulullah Ibrahim AS, tatkala Allah SWT menebus putra Ibrahim yang tercinta Ismail AS.
Kedua, akikah merupakan tebusan bagi anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari akhir, sebagaimana Imam Ahmad mengatakan, "Dia tergadai dari memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan akikahnya)."
Ketiga, merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah SWT dengan lahirnya sang anak.

Keempat, akikah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syariat Islam dan bertambahnya keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah SAW pada hari kiamat.
Kelima, akikah dapat memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di antara masyarakat.
Guru Mas’ud yang juga Ketua Umum DPP Perhimpunan Rakyat Asli Kalimantan ini mengungkapkan, bahwa dalam ibadah akikah terkandung unsur tarbiyah (pendidikan), yakni mendidik ketakwaan anak agar menjadi orang yang dekat (taqarrub) kepada Allah, serta menghilangkan sifat-sifat kebinatangan pada diri anak, karena manusia pada umumnya juga memiliki sifat-sifat hewaniah yang harus dihilangkan dengan norma etika keagamaan.

Di samping itu, akikah juga bertujuan untuk mendidik anak menjadi hamba yang dekat dengan Allah SWT. Sebab, akikah itu sendiri adalah tindakan berkurban. Perbedaannya dengan qurab (kurban) pada hari Idul Adha terletak pada syariatnya.
“Jika kurban pada bulan Dzulhijjah disyariatkan sehubungan dengan peristiwa haji, dan tertentu bagi yang mampu serta memiliki kehendak yang sama dengan prosesi haji, sedangkan akikah adalah kurban hewan untuk diri pribadi sebagai penebusan terhadap jiwa anak yang baru lahir,” ujarnya .
Dan secara khusus, tujuan dan manfaat akikah adalah merupakan bentuk syukur atas anugerah yang diberikan Allah kepada seorang Muslim, dengan kehadiran buah hati dalam kehidupan keluarganya.
“Semoga kita semua bisa menjadi umat yang ahli syukur dan bertaqwa kepada Allah SWT,” imbuh Guru Mas’ud.(kB.01/are)

Share: